Rujak Petis, Si jawara
Lidah.
Masih
ingat dengan rujak? Makanan yang terbuat dari potongan buah-buahan dan sayuran
yang dilaburi dengan sambal pedas sehingga menghasilkan cita rasa yang khas.
Rasanya sungguh menggiurkan lidah siapapun yang mencicipinya. Namun, apa
jadinya jika rujak tersebut dilaburi dengan petis, sebagai tambahan sambalnya?.
Selasa
(8/5) siang, bertempat diwarung Ibu Danuri (36), tepatnya dijalan Kereta Api Lama, Karangturi, Indramayu, terdapat rujak yang terkenal karena sambal petisnya
yang sedap dan nikmat, rujak ini diberi nama Rujak Retis. Rujak yang berdiri sudah sejak tiga tahun silam dan mulai beroperasi
dari pukul 9 pagi sampai menjelang magrib ini ternyata takkalah juaranya dengan rujak-rujak
yang pada umumnya dibanjiri dengan sambal pedas yang enak dan membuat
ketagihan. Rujak yang berbahan dasar buah kedondong, timun suri, mangga dan buah-buahan lain muda
ini menawarkan suasana hidangan yang baru, yakni petis sebagai bumbu tambahan
sambalnya, petisnnya pun tidak sembarang peris, ibu tutun memesannya dari
desa eretan blok pasar lewat suaminya yang menjadi pemasok, dan siapa sangka,
kini rujak petis tersebut menjadi incaran para ibu-ibu yang menjadi maniak
rujak. Selain ibu-ibu, rujak ini juga
banyak digemari remaja-remaja putri. Karena rasanya yang teramat pedas dan
nikmat, terkadang banyak pelanggan yang tak ragu merogoh sakunya untuk membeli
rujak ini sampai lebih dari tiga porsi. Makanya tak heran jika hanya dalam
waktu sehari, warung Ibu Danuri mampu menghabiskan 10 botol petis.
“untuk
buah-buahan yang dijadikan rujak tidak selalu kedondong, timun suri dan mengga
muda, terkadang bisa juga yang lainnya, ya disesuaikan dengan musimnya saja Mas,”
ujar Ibu Dan (Sapaan akrab Beliau) ketika didatangi di warungnya. Dia juga mengatakan hahwa musim
hujan merupakan salah satu faktor penghambat dagangannya , karena diwaktu
hujan, jarang ada pelanggan yang memesan
rujak atau hanya sekedar mampir menjajakan kaki ke warungnya.
Awalnya
rujak ini kurang diminati masyarakan setempat, namun ketika seorang pelanggan
mencoba mencicipi rujak petis tersebut, dirinya mengaku merasa ketagihan dan
kini rujak petis menjadi jajanan wajib baginya, begitupun warga disekitar
komplek tersebut, mereka teramat suka terhadap rujak petis yang pedas dan
nikmat sebagai ciri khasnya. “ moneemah rujak kien kuh langka sing doyan, tapi
pas wis nyicipi dadi pada ketagihan (dulunya, tidak ada yang suka rujak ini,
tapi ketika sudah mencoba, mereka jadi ketagihan),”tutur Ibu Dan dengan logat Jawa Indramayunya yang kental ketika diwawancarai. (Eka/Arra) dalam Buletin Bagaskara Besik's, UNWIR, Indramayu.