Rabu, 09 Mei 2012


Rujak Petis, Si jawara Lidah.


Masih ingat dengan rujak? Makanan yang terbuat dari potongan buah-buahan dan sayuran yang dilaburi dengan sambal pedas sehingga menghasilkan cita rasa yang khas. Rasanya sungguh menggiurkan lidah siapapun yang mencicipinya. Namun, apa jadinya jika rujak tersebut dilaburi dengan petis, sebagai tambahan sambalnya?.
Selasa (8/5) siang, bertempat diwarung Ibu Danuri (36), tepatnya dijalan Kereta Api Lama, Karangturi, Indramayu, terdapat rujak yang terkenal karena sambal petisnya yang sedap dan nikmat, rujak ini diberi nama Rujak Retis. Rujak yang berdiri sudah sejak tiga tahun silam dan mulai beroperasi dari pukul 9 pagi sampai menjelang magrib ini ternyata takkalah juaranya dengan rujak-rujak yang pada umumnya dibanjiri dengan sambal pedas yang enak dan membuat ketagihan. Rujak yang berbahan dasar buah kedondong, timun suri, mangga dan buah-buahan lain muda ini menawarkan suasana hidangan yang baru, yakni petis sebagai bumbu tambahan sambalnya, petisnnya pun tidak sembarang peris, ibu tutun memesannya dari desa eretan blok pasar lewat suaminya yang menjadi pemasok, dan siapa sangka, kini rujak petis tersebut menjadi incaran para ibu-ibu yang menjadi maniak rujak. Selain ibu-ibu, rujak ini juga banyak digemari remaja-remaja putri. Karena rasanya yang teramat pedas dan nikmat, terkadang banyak pelanggan yang tak ragu merogoh sakunya untuk membeli rujak ini sampai lebih dari tiga porsi. Makanya tak heran jika hanya dalam waktu sehari, warung Ibu Danuri mampu menghabiskan 10 botol petis.
“untuk buah-buahan yang dijadikan rujak tidak selalu kedondong, timun suri dan mengga muda, terkadang bisa juga yang lainnya, ya disesuaikan dengan musimnya saja Mas,” ujar Ibu Dan (Sapaan akrab Beliau) ketika didatangi di warungnya. Dia juga mengatakan hahwa musim hujan merupakan salah satu faktor penghambat dagangannya , karena diwaktu hujan,  jarang ada pelanggan yang memesan rujak atau hanya sekedar mampir menjajakan kaki ke warungnya.
Awalnya rujak ini kurang diminati masyarakan setempat, namun ketika seorang pelanggan mencoba mencicipi rujak petis tersebut, dirinya mengaku merasa ketagihan dan kini rujak petis menjadi jajanan wajib baginya, begitupun warga disekitar komplek tersebut, mereka teramat suka terhadap rujak petis yang pedas dan nikmat sebagai ciri khasnya. “ moneemah rujak kien kuh langka sing doyan, tapi pas wis nyicipi dadi pada ketagihan (dulunya, tidak ada yang suka rujak ini, tapi ketika sudah mencoba, mereka jadi ketagihan),”tutur Ibu Dan dengan logat Jawa Indramayunya yang kental ketika diwawancarai. (Eka/Arra) dalam Buletin Bagaskara Besik's, UNWIR, Indramayu. 

Sabtu, 05 Mei 2012

kekasih hatiku

Kekasih hatiku, kuharap kau mengerti
kumencintaimu dengan sepenuh hati...
Kekasih hatiku, kuharap kau sadari
kumencintaimu tanpa pamrih...

Meski banyak wanita yang menanti
namun hanya kamu yang selalu dihati...
Karena aku telah berjani
ku akan seria hanya pada satu cinta...

Mengapa kau begitu indah, sampai membuat aku tergoda...
Sejak pertama kali berjumpa, kau buatku jadi gila...

Kuharap engkau menerti, apa arti rasa ini...
Kuharap engkau sadari. terimalah ku dengan sepenuh hati...